Ternyata tidak banyak orang yang mengerti sejarah tentang jombang itu sendiri, saya sendiri baru mengetahui sejarah Jombang ketika SMA.. hehe.
Menurut orang-orang JOMBANG berasal dari kata "IJO" (Hijau) dan "ABANG" (Merah). Sebagian besar orang awam akan menjawab demikian. Untuk itu saya menulis sejarah kota jombang dari sudut pandang sejarah dan cerita secara turun temurun.
===MENURUT CERITA TURUN TEMURUN===
Nama Jombang sudah ada sebelum menjadi nama sebuah kabupaten. Menurut cerita secara turun menurun, Jombang
diambil dari kata "Ijo" dan "Abang". Mengapa demikian?
Asal muasal kata tersebut adalah saat terjadinya perang antara Demak dan Majapahit. Kata "Ijo"(Hijau) digunakan untuk mewakili tentara Demak yang dipimpin para Walisanga yang bernuansa islam dan "Abang"(Merah) digunakan untuk mewakili tentara Mojopahit yang dipimpin Raja Mojopahit yang bernuansa kejawen. Area pertempuran inilah yang kemudian disebut sebagai JOMBANG.
===MENURUT SEJARAH===
Jombang
termasuk Kabupaten yang masih muda usia, setelah memisahkan diri dari
gabungannya dengan Kabupaten Mojokerto yang berada di bawah pemerintahan
Bupati Raden Adipati Ario Kromodjojo, yang ditandai dengan tampilnya
pejabat yang pertama mulai tahun 1910 sampai dengan tahun 1930 yaitu : Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat.
|
|
Menurut sejarah lama,
konon dalam cerita rakyat mengatakan bahwa salah satu desa yaitu desa
Tunggorono, merupakan gapura keraton Majapahit bagian Barat, sedang
letak gapura sebelah selatan di desa Ngrimbi, dimana sampai sekarang
masih berdiri candinya. Cerita rakyat ini dikuatkan dengan banyaknya
nama-nama desa dengan awalan "Mojo" (Mojoagung, Mojotrisno, Mojolegi,
Mojowangi, Mojowarno, Mojojejer, Mojodanu dan masih banyak lagi).
Salah Satu Peninggalan Sejarah di
Kabupaten Jombang Candi Ngrimbi, Pulosari Bareng Bahkan di dalam lambang
daerah Jombang sendiri dilukiskan sebuah gerbang, yang dimaksudkan
sebagai gerbang Mojopahit dimana Jombang termasuk wewenangnya Suatu
catatan yang pernah diungkapkan dalam majalah Intisari bulan Mei 1975
halaman 72, dituliskan laporan Bupati Mojokerto Raden Adipati Ario
Kromodjojo kepada residen Jombang tanggal 25 Januari 1898 tentang
keadaan Trowulan (salah satu onderdistrict afdeeling Jombang) pada tahun
1880.
Sehingga kegiatan pemerintahan di Jombang
sebenarnya bukan dimulai sejak berdirinya (tersendiri) Kabupaten
jombang kira-kira 1910, melainkan sebelum tahun 1880 dimana Trowulan
pada saat itu sudah menjadi onderdistrict afdeeling Jombang, walaupun
saat itu masih terjalin menjadi satu Kabupaten dengan Mojokerto. Fakta
yang lebih menguatkan bahwa sistem pemerintahan Kabupaten Jombang telah
terkelola dengan baik adalah saat itu telah ditempatkan seorang Asisten
Resident dari Pemerintahan Belanda yang kemungkinan wilayah Kabupaten
Mojokerto dan Jombang Lebih-lebih bila ditinjau dari berdirinya Gereja
Kristen Mojowarno sekitar tahun 1893 yang bersamaan dengan berdirinya
Masjid Agung di Kota Jombang, juga tempat peribadatan Tridharma bagi
pemeluk Agama Kong hu Chu di kecamatan Gudo sekitar tahun 1700.
Konon disebutkan dalam ceritera rakyat
tentang hubungan Bupati Jombang dengan Bupati Sedayu dalam soal ilmu
yang berkaitang dengan pembuatan Masjid Agung di Kota Jombang dan
berbagai hal lain, semuanya merupakan petunjuk yang mendasari eksistensi
awal-awal suatu tata pemerintahan di Kabupaten Jombang.
Jombang banyak melahirkan tokoh-tokoh terkenal di Indonesia, antara lain :
1. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 RI.
2. KH Hasyim Asyari, kakek dari Gus Dur, Pendiri Nahdatul Ulama, dan Ponpes Tebuireng.
3. Nurcholis Madjid, cendikiawan islam moderat.
4. Gombloh, penyanyi
5, Emha Ainun Najib, budayawan.
6. Dan Lain-lain
Disamping itu Jombang juga memiliki tokoh yang menggemparkan Indonesia lainnya, antara lain :
1. Very Idham Henyansyah, atau yang dikenal dengan nama "Ryan", pembunuh berdarah dingin.
2. Sumiarsih, pembunuh Letkol Purwanto dan keluarganya.
3. Ponari, yang terkenal dengan sebutan "dukun tiban".
4. Eyang Subur, tokoh spiritual artis yang menghebohkan infotainment.
Yah...namanya juga Jombang, ada yang "Ijo" dan ada yang "Abang". . .Hehe.
So what do you think, guys?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar